Razia preman sedang giat dilakukan oleh pihak kepolisian di berbagai daerah di Indonesia. Sementara di Kota Cimahi hal itu belum terlihat, namun ada kabar hal itu akan dilakukan meski entah kapan pelaksanaanya.
Sebagai kota urban meskipun kecil kota Cimahi mempunyai permasalahan sosial yang cukup kompleks, salah satunya adalah premanisme. Pusat-pusat keramaian adalah tempat mangkal mereka seperti Terminal, pasar dan Alun-alun. Selain itu Cimahi juga dikenal dengan kota militer, dengan banyaknya pusat-pusat pendidikan militer yang berada di kota ini, sehingga tak heran banyak tentara yang berdomisili disini. Dan diantara mereka (oknum) ada pula yang berkelakuan layaknya preman.
Contohnya adalah peristiwa penembakan oleh oknum anggota TNI kepada warga sipil di daerah Bojong Soang.
Namun angin segar mulai dihembuskan oleh Pangdam III Siliwangi yang baru Mayjen Rasyid Qurnuen Aquary yang akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian dalam memberantas aksi premanisme seraya mengatakan untuk memberantas premanisme ditubuh TNI lebih dulu.
Rasyid mengatakan pihaknya akan menarik semua senjata api, terutama yang masih ada ditangan para pensiunan dan menertibkan senjata api anggotanya yang masih bertugas, jika tidak untuk kepentingan dinas, diharapkan anggota TNI tidak membawa senjata api.
Semoga saja dengan adanya penertiban aksi premanisme di Indonesia termasuk di Kota Cimahi, akan memberikan kenyamanan kepada masyarakat, kita mesti mencontoh negara Singapura, bagaimana tidak..!, orang berjalan di Orchard Road meskipun di tengah malam tetapi tetap bisa merasa nyaman tanpa takut adanya aksi premanisme.