Sebelum memasuki kawasan gunung Lagadar, kita akan menjumpai perkampungan Cibogo jika kita memulai perjalanan dari arah utara, nuansa kota sudah mewarnai sebagian wajah perkampungan ini, terutama bangunan rumah-rumah penduduknya.
Semakin masuk ke arah selatan aroma perkampungan mulai terasa, bentangan sawah mulai menyapa dengan latar belakang gunung Lagadar, pemandangan yang cukup indah terutama bila pagi atau sore hari.
Kian dekat dengan kaki gunung Lagadar kian jelas pula apa yang terjadi dengan gunung ini, dibeberapa bagian gunung ini nampak botak, seperti bekas pengerukan, belum lagi ilalang-ilalang kering yang menghiasi tubuhnya karena saat ini adalah musim kemarau.
Walau dalam keadaan seperti itu, ada secercah keindahan di kawasan ini, apalagi kalau dalam keadaan hijau seperti tahun 80-an sampai 90-an, pada waktu itu tempat ini sering dijadikan tempat wisata, khususnya anak-anak sekolah.
Perjalanan menyusuri kaki gunung Lagadarpun diakhiri setelah sampai di jalan Nanjung, dari jalan ini kita masih dapat melihat gunung Lagadar berdiri tenang dengan berharap agar nasibnya tidak sama dengan gunung-gunung dikawasan Citatah atau Cipatat Rajamandala yang hampir habis dikeruk oleh industri pertambangan.